Beberapa bulan sebelum turnamen dimulai, kamu pasti akan berlatih. Baik secara individual bila kamu bermain fighting game atau PES, maupun secara kelompok (untuk genre MOBA misalnya). Seluruh strategi dan teknik permainan biasanya sudah cukup dibahas.
Kamu dan tim juga beranggapan bahwa kalian telah siap menghadapi turnamen (tidak ada yang salah kok membangun kepercayaan diri).
Kamu pastinya pernah melihat tempat turnamen yang disesaki penonton. Saat di turnamen, banyak orang akan memperhatikan kamu dan tim bermain. Mereka bahkan berebut mengantri demi menonton timmu atau tim favorit mereka.
Komentator di samping itu juga selalu meramaikan acara (dengan memberikan komentar yang terkadang pedas). Kamu dan timmu, hanya beberapa menit dalam permainan, serasa menjadi pemain sepak bola terkenal. Semua orang memperhatikanmu!
Pernahkah kamu menyanyi atau membaca puisi di depan teman-temanmu dalam kelas? Atau mungkin ada beberapa dari kamu yang pernah bertanding basket atau lombat cerdas cermat yang disaksikan seluruh siswa di sekolah.
Tidak usah bohong tidak usah menutupi, pasti sensasinya berbeda dengan pada saat kamu membaca puisi atau menyanyi sendirian di rumah. Sama saja dengan esports, bertanding dalam turnamen sudah dipastikan berbeda dengan bermain sendiri dalam kamar.
Tangan berkeringat, rasa cemas karena orang lain yang mengomentari permainan kita yang semakin buruk, sampai rasa takut dipermalukan karena dikalahkan oleh tim lawan di depan umum. Tentu saja kamu bisa bilang masa bodoh dan tidak peduli dengan orang lain, tapi kamu harus akui bahwa sebagai manusia, adalah hal yang natural untuk gugup dan tertekan di sekitar banyak orang.
Dalam psikologi sosial, terdapat teori mere presence. teori ini menjelaskan bahwa perilaku manusia akan berubah dengan kehadiran manusia lain baik dalam jumlah kecil maupun besar. Ini berarti bukan hanya pemula saja yang berubah performanya saat turnamen, namun pemain pro sekalipun pasti terpengaruh oleh kondisi lingkungan.
Bahkan jika ditelaah lebih lanjut, justru tekanan bagi pemain pro lebih tinggi karena mereka harus mempertahankan kredibilitas dan profesionalitas yang mereka miliki. Artinya, pemain pro bisa saja lengah dan performanya menjadi buruk karena ia tidak melakukan persiapan sebelum menghadapi tekanan dalam turnamen.
Tiap pemain memiliki cara sendiri untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti turnamen. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang secara umum dapat membantu kamu dalam mempersiapkan diri sebelum turnamen. Strategi-strategi ini biasanya dilakukan dalam pelatihan psikologi pendidikan dan psikologi olahraga:
1Pencarian informasi (information gathering)
Semakin banyak informasi yang kamu kumpulkan maka semakin tidak kaget kamu dalam turnamen. Layaknya mengikuti ujian, bukan hanya mempelajari materi saja yang diperlukan, namun bertanya pada senior mengenai format dan situasi ujian juga penting.
Kamu sebaiknya mencari informasi dari sumber yang beragam. Bisa saja kamu bertanya kepada pemain pro lokal, bertanya kepada tournament organizer, menonton YouTube untuk melihat keadaan saat turnamen, menonton streaming pemain pro, membaca guide, hingga berkonsultasi dengan coach atau komunitas game.
Informasi dan pengalaman menjadi hal yang seharusnya kamu serapi karena bisa saja hal-hal tidak terduga terjadi saat turnamen dan dapat mempengaruhi performa kamu.
2Mengadakan simulasi (conducting simulation)
Berlatih saja tidak cukup! Kamu (dan tim) seharusnya berinisiatif untuk membuat turnamen kecil atau mengikuti friendly match dengan tim lain. Kamu boleh mencoba bermain di depan teman-temanmu. Biasanya komunitas esports memiliki weekly gathering (pertemuan tiap minggu) dan kamu bisa melatih mentalmu untuk bermain di depan pemain lain.
Kemudian yang perlu kamu lakukan adalah merasakan perbedaannya. Kamu tentu akan mendapatkan komentar, merasa terganggu karena kebisingan di sekitar, berusaha mengikuti level permainan lawan atau terkadang merasa malu karena melakukan blunder. Tanpa sadar kamu akan semakin terbiasa dengan kondisi tersebut.
3Persiapan keseluruhan (overall readiness)
Bukan hanya strategi dan skill saja yang harus kamu persiapkan saat mengikuti turnamen. Beberapa hal lain yang perlu kamu persiapkan adalah persiapan fisik, mental dan perlengkapan. Tidur dan makan yang cukup, persediaan air yang memadai, serta obat bagi yang memiliki penyakit tertentu perlu disiapkan.
Dari segi aspek mental, sebaiknya berbagai masalah ataupun konflik yang dialami dalam kelompok dihindari. Usahakan diri untuk tidak memikirkan masalah yang berat sehingga bisa fokus dalam turnamen. Lalu jangan biarkan perlengkapan yang rusak menjadi gangguan dalam pertandingan.
4Pemanasan (pre-game warming up)
Sesaat sebelum turnamen, ada baiknya kamu bermain dalam friendly match dengan temanmu untuk sekadar mengingat kembali strategi dan skillset yang sebelumnya telah disusun. Kondisi turnamen yang berbeda dapat membuatmu harus kembali beradaptasi, sehingga pemanasan dibutuhkan demi mengurangi kesalahan dalam bermain.
Perlu diingat bahwa semakin sering kamu mengikuti turnamen, semakin mudah kamu untuk memahami apa yang kamu butuhkan sebelum bertanding.
Beberapa pemain tidak ingin minum sebelum bermain agar tidak harus pergi ke toilet saat permainan. Beberapa pemain memilih untuk makan 3 jam sebelum bermain agar tidak mengantuk saat bermain. Bahkan ada yang menyiapkan permen atau musik selagi match-up. Buatlah dirimu nyaman saat turnamen karena itu sungguh, sangat penting.
(Disunting oleh Satya Kevino)