EVOS Esports: Juara M1 World Championship 2019

2672
EVOS Esports adalah Indopride Tim Mobile Legends Terbaik Dunia Tahun 2019

Juara M1 World ChampionshipM1 World Championship, ajang bertarungnya tim-tim kuat Mobile Legends dunia, telah selesai digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia. Sebanyak 16 tim dari 14 negara saling beradu kemampuan untuk memperebutkan titel bergengsi “Tim Mobile Legends Terbaik Dunia”.

Rekap dari pertandingan babak Group Stage

Dari 8 tim yang lolos ke babak Playoffs, hanya 2 tim non-MPL yang ada di sini; yaitu 10Second Gaming dari Jepang dan VEC Fantasy Main dari Vietnam.

Sisanya, ada EVOS Legends (ID) dan RRQ dari MPL ID, Sunsparks dari MPL PH, Todak dan Axiata Esports dari MPL MY/SG, dan Burmese Ghouls dari MPL Myanmar.

EVOS SG yang merupakan juara MPL MY/SG dan ONIC PH yang merupakan juara MPL PH justru gagal melanjutkan perjalanan mereka meraih prestise.

Sementara itu, 2 tim non-MPL yang lolos ke babak Playoff justru semakin menarik untuk diamati, khususnya 10Second Gaming yang notabene berasal dari luar Asia Tenggara.

Babak Playoff pun berjalan

Peringkat pertama dari masing-masing grup, yaitu RRQ, Burmese Ghouls, Todak, dan EVOS Legends mengawali perjalanan Playoff dari Upper Bracket.

Sedangkan peringkat kedua dari masing-masing grup yakni VEC Fantasy Main, AXIS Esports, Sunsparks, dan 10Second Gaming harus berjalan dari Lower Bracket.

RRQ @ M1 World Championship
RRQ @ M1 World Championship

RRQ dan EVOS dari MPL Indonesia berhasil memenangkan pertandingan mereka masing-masing dengan hasil yang cukup telak. Bila RRQ menaklukan Todak, maka EVOS juga turut mencundangi Burmese Ghouls — dengan skor masing-masing 2-0 tanpa ampun.

El Classico Mobile Legends Indonesia pun kembali terjadi di Negeri Jiran. Di sisi Lower Bracket, VEC Fantasy Main harus pulang pertama setelah digunduli oleh Sunsparks. Sedangkan 10s Gaming berhasil memupuskan harapan salah satu tim tuan rumah AXIS Esports.

Pertandingan tim Lower Bracket pun berlanjut dan dikejutkan oleh kemenangan Burmese Ghouls atas Sunsparks dengan skor 2-1. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Filipina biasanya memiliki reputasi yang baik dalam bermain game-game MOBA.

Dengan hasil tadi, pupus sudah semua perwakilan dari Filipina. Hal ini juga menarik mengingat, baru 1 tahun yang lalu di MSC 2018, tim-tim Filipina benar-benar mendominasi turnamen tersebut dengan mengirimkan 2 timnya ke pertandingan final (all-Philippines final) – – Bren Esports (Aether Main) dan DigitalDevils Pro Gaming.

Di pertandingan Lower Bracket lainnya, 10s Gaming harus dipaksa pulang oleh tim favorit tuan rumah, yaitu Todak.

Dengan ini, semua tim yang tersisa adalah 4 tim asal Asia Tenggara; 2 tim Indonesia (EVOS dan RRQ di Upper Bracket), 1 tim Myanmar (Burmese Ghouls), dan 1 tim Malaysia.

Meski begitu, perjalanan 10s Gaming di turnamen ini membuktikan bahwa Mobile Legends mendapat perhatian serius sebagai mobile esports dari para gamer di sana. Burmese Ghouls pun harus berhadapan dengan Todak.

Namun tim dari Myanmar ini nampaknya memang masih belum dapat mengalahkan tim tuan rumah yang bermain di depan ribuan pendukungnya.

Sedangkan di Upper Bracket, EVOS masih melanjutkan tren baik mereka sejak MPL ID S4 dengan memukul mundur RRQ. RRQ pun harus turun ke Lower Bracket menghadapi Todak.

Untungnya, Lemon, Tuturu, dan kawan-kawannya memang terbukti lebih ganas dibanding Cikuuuuu dan pasukan Todak lainnya.

Alhasil, all-Indonesian final pun terjadi, mengulang sejarah MSC 2019 (19-23 Juni 2019).

Uniknya, meski sama-sama mempertandingkan 2 tim Indonesia, keduanya berbeda. Pada MSC 2019, finalnya terjadi antara ONIC Esports melawan Louvre — dengan kemenangan telak untuk ONIC.

Belum satu tahun berjalan, kedua tim terkuat dari Indonesia dan Asia Tenggara sudah berganti.

Selain itu, yang tak kalah menarik dari pertandingan final kali ini adalah terulangnya Grand Final dari MPL ID S4 (26-27 Oktober 2019) antara RRQ melawan EVOS Esports.

Dengan terulangnya all-Indonesian final di 2 turnamen internasional, hal ini membuktikan bahwa memang Indonesia menjadi kawasan terkuat untuk dunia persilatan Mobile Legends, tak hanya tingkat Asia Tenggara namun juga tingkat dunia di 2019.

Final EVOS vs. RRQ

Pertandingan antara EVOS dan RRQ menjadi penutup M1 World Championship. Pertandingan kedua antara dua tim besar ini pun lebih menarik dibanding yang pertama.

Muasalnya, RRQ bahkan berhasil mencuri poin pertama di pertandingan final dengan format Best-of-seven (Bo7). Pada game kedua, EVOS berhasil menyamakan kedudukan.

Namun demikian, permainan Tuturu, Lemon, Xin, Vyn, dan Liam ternyata lebih ganas dari pertandingan mereka sebelumnya. Mereka pun meraih 2 poin kemenangan berturut-turut. Kedudukan sementara 3-1 untuk RRQ.

EVOS MPL ID S4

Pertandingan pun berlanjut ke game kelima. Oura dan kawan-kawannya berhasil mencuri poin lewat permainan cepat mereka. Skor berubah jadi 3-2, masih dengan keunggulan untuk RRQ. Bisa jadi, inilah pertandingan MLBB paling mendebarkan sepanjang masa.

EVOS yang menolak kalah di game keenam, berhasil menyamakan kedudukan 3-3. Game ketujuh pun harus dijalankan.

Siapapun pemenangnya, ketujuh pertandingan final kali ini layak untuk disaksikan kembali oleh semua fans esports ataupun gamer MLBB.

Game terakhir, EVOS tampil begitu brutal dan memenangkan pertandingan dengan cepat. Kemenangan ini pun menorehkan cerita yang begitu berkesan untuk EVOS.

Sebab, setelah 3x gagal membawa pulang piala MPL ID, mereka kini tak hanya menyandang gelar tim terbaik se-Indonesia tetapi juga sedunia.

Dengan hasil tadi, M1 pun selesai digelar. Berikut ini adalah distribusi prize pool-nya:

  • Juara 1 (EVOS Esports): USD 80,000
  • Runner-Up (RRQ): USD 40,000
  • Peringkat 3 (Todak): USD 20,000
  • Peringkat 4 (Burmese Ghouls): USD 12,000
  • Peringkat 5-6 (10s Gaming dan Sunsparks): USD 8,000
  • Peringkat 7-8 (VEC Fantasy Main dan AXIS Esports): USD 6,000
  • Peringkat 9-12 (EVOS SG, Team GOSU, Evil Esports, Deus Vult): USD 4,000
  • Peringkat 13-16 (Impunity KH, Candy Comeback, GEO Esports, ONIC PH): USD 3,000

Dominasi tim-tim Indonesia kali ini membuat Indonesia akan jadi tuan rumah dari M2 tahun depan. Apakah Indonesia masih bisa mempertahankan gelar juara mereka? Kita nantikan saja M2 World Championship 2020.

banner iklan esportsnesia