Profil Wawa Mania – Bagi para penggemar esports, profesi shoutcaster sudah tidak asing lagi. Profesi yang juga banyak disenangi karena memberikan komentar selama jalannya pertandingan secara live tersebut mampu memberikan gambaran pertandingan agar penonton tidak mudah bosan.
Selain profil Bro Pasta, kali ini kita berkenalan dengan caster senior lainnya, yakni Wawa Mania. Wawa Mania merupakan shoutcaster yang mengawali kariernya lewat game Counter-Strike: Global Offensive atau lebih dikenal dengan nama CS:GO. Lewat game tersebut, membawanya menjadi salah satu caster terbaik di Indonesia.
Ia memulai kariernya pada 2016. Kecintaannya dengan game CS:GO tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan ia mengakui tidak memiliki alasan pasti dan jelas mengapa ia menggemari game yang sudah ada sejak tahun 1999 tersebut.
Profil Wawa Mania #1: CS:GO jadi Gerbang Karier Wawa
Om Wawa, panggilan akrabnya, terpikat dengan CS:GO sejak pertama kali muncul di Indonesia. Game tersebut menjadi game First Person Shooter (FPS) kompetitif yang muncul pertama kali di Indonesia. Pada era 2000-an, warnet masih merajalela.
Wawa Mania mengingat pengalamannya saat bermain CS:GO bersama teman sambil adu bacot yang menjadikan keseruan tersendiri dan membuatnya makin menyukai dunia games. CS:GO pula adalah game pertama yang ia cast.
Tahun 2016 merupakan tahun milik tiga game besar, yakni Dota 2, Counter Strike, dan Point Blank. Saat itu, Wawa merasa sudah lama tidak bermain game Counter Strike, maka ia berencana untuk menonton pertandingan untuk melepaskan rasa rindunya. Sayangnya, turnamen tersebut tidak disiarkan di Indonesia.
Kemudian ia berpikir untuk menyiarkan sendiri pertandingan Counter Strike dan menjadi shoutcaster, sekaligus menonton pertandingan. Menjadi shoutcaster merupakan pengalaman yang menyenangkan baginya. Wawa Mania dapat berkenalan dengan para pro player esports sekaligus menonton turnamen secara in–game.
Om Wawa betul-betul berdedikasi penuh dengan profesi shoutcaster yang dijalaninya. Ia telah menemukan passion besarnya dalam dunia esports. Meski pada awal kariernya sekitar tahun 2016-2017 ia tidak bergaji besar, hanya mendapatkan bayaran sebesar 100 ribu untuk acara selama dua hari.
“Nge-cast adalah jalan ninjaku!” ungkap Wawa Mania dikutip dari Indoesports.
Gaji sedikit tidak membuatnya menyerah. Ia terus berusaha hingga akhirnya bisa menjadi salah satu shoutcaster ternama di Indonesia yang menjadi panutan bagi caster lain.
Profil Wawa Mania #2: Upgrade Diri Lewat Banyak Game
Shoutcaster bernama lengkap Arwanto Tanumiharja ini, kini mengisi banyak turnamen sebagai shoutcaster di berbagai game yang masuk dalam esports, seperti Point Blank, PUBG, PUBG Mobile, CS:GO, Mobile Legends, Clash Royale, dan masih banyak game lainnya.
Wawa menyayangkan saat ini turnamen game CS:GO sudah semakin sedikit. Menurutnya hal itu dikarenakan perubahan gaya hidup yang sudah lebih cenderung ke mobile. Ia menyebutkan generasi game CS:GO Indonesia berhenti di akhir tahun 2018.
Tidak bisa dipungkiri turnamen game CS:GO mengalami penurunan sejak 2018 hingga sekarang. Namun, bukan berarti game tersebut sudah kehilangan peminat dan tidak memiliki masa depan. Saat ini komunitas esports CS:GO masih aktif dan game tersebut masih akan terus berkembang.
Ada banyak orang yang mendukung game CS:GO meski animonya kalah dari game mobile lain seperti Mobile Legends: Bang Bang dan PUBG Mobile. Pro player, influencer, streamer, dan shoutcaster masih menghidupkan komunitas CS:GO di Indonesia.
Wawa Mania masih berharap turnamen game CS:GO semakin banyak. Sebelumnya, turnamen tersebut bisa dihitung dengan jari. Ia mengharapkan Indonesia memberikan dukungan terhadap game CS:GO agar terselenggara event turnamen supaya terus menghidupkan ekosistem game yang sudah terbangun dengan baik.
Turnamen bagi Wawa sangat penting untuk popularitas game. Semakin meriah game tersebut, maka peminatnya akan semakin tinggi. Turnamen memiliki banyak fungsi seperti melihat populartitas dan ekosistem game yang dibangun dari situ.
Jika ada gelaran turnamen, artinya dapat melihat berapa banyak tim yang mengikuti turnamen. Semakin banyak yang mengikuti, artinya komunitas semakin banyak, semakin hidup, begitu juga sebaliknya. Turnamen memberikan eksposur untuk game tersebut dan menganggapnya “ada”.
Bagi Wawa Mania, CS:GO merupakan game yang akan selalu ada di hatinya meski sudah banyak game baru yang muncul. CS:GO merupakan game pertama yang membuatnya jatuh cinta dengan dunia esports hingga berprofesi sebagai shoutcaster.
Shoutcaster yang lahir pada 1985 ini meski dikenal sebagai analis dan shoutcaster Mobile Legends, ternyata ia cukup dikenal sebagai komentator dan analis PUBG Mobile di dunia internasional.
Ia pernah menjadi caster dan analis dalam turnamen PUBG Mobile Global Championship Season 0, PUBG Continental Series 3: Asia Pacific, PUBG Mobile Pro League – Fall Split 2020: Indonesia League, PUBG Mobile World League 2020 – Season 0: East, PUBG Continental Series 1: Asia Pacific, FACEIT Global Summit: PUBG Classic, PUBG Asia Invitational 2019, dan masih banyak event PUBG lainnya.
Profil Wawa Mania #3: Esports Analis dari CS:GO sampai Mobile Legends
Menjadi caster memang menjadi jalan Wawa Mania untuk mencoba hal-hal baru lain. Saat ini Om Wawa juga aktif menjadi esports analis dan sering mengikuti berbagai turnamen-turnamen untuk memberikan analisis.
Tugas esports analis yakni memberikan pandangan terkait turnamen seperti membahas strategi hingga analisis pemain. Dengan analisis dari para analis, tim esports dapat menganalisis data sehingga meningkatkan performa mereka. Bisa dikatakan, keberadaan esports analis penting.
Ia memberikan analisis terkait kondisi game CS:GO di Indonesia. Dengan berkurangnya ranah game CS:GO di Indonesia cukup berdampak bagi para pemain dan ekosistemnya. Meski begitu, masih ada banyak pemain potensial yang “berbahaya” dari Indonesia, seperti Hansel “BnTeT” Ferdinand dan Kevin “xccurate” Susanto.
Kedua pemain tersebut sudah berkelana di dunia. Mereka bergabung dengan tim esports internasional dan berkarier dengan sangat baik.
Wawa Mania juga memberikan analisis untuk MPL Indonesia Season 6 pada Agustus 2020, yang mana ia menjagokan RRQ, ONIC Esports, dan EVOS Legends dalam turnamen tersebut. Menurutnya ketiga tim tersebut memiliki keunggulan masing-masing.
RRQ memiliki kemampuan yang solid dengan mekanik masing-masing pemain yang sangat hebat. Untuk ONIC, mereka juga memiliki kemampuan untuk dapat menang. Sedangkan EVOS Legends sendiri, menurutnya masih mencari jati diri selepas ditinggalkan para pemain kunci seperti Oura dan Donkey.
Analisis tersebut setidaknya cukup tepat mengingat RRQ Hoshi mewakili Indonesia pada ajang M2 World Championship 2020. Namun, RRQ Hoshi belum berhasil mendapatkan gelar juara pada gelaran pertandingan dunia tersebut.
Om Wawa juga memberikan berbagai prediksi pertandingan dari Mobile Legends, seperti analisis pertandingan M2 World Championship 2020 untuk kedua tim, RRQ Hoshi dan Alter Ego, yang lumayan akurat.
Om Wawa tidak hanya menjadi seorang shoutcaster saja. Saat ini ia juga aktif menjadi content creator YouTube. Bahkan ia juga membuka sharing tentang esports, game, main bareng, bisa bertegur sapa dengannya lewat kanal Discord.
Itu dia profil singkat tentang Arwanto “Wawa Mania” Tanumiharja, seorang caster dan esports analis kebanggan Indonesia. Meski tetap cinta CS:GO, ia tetap menjadi caster bagi semua game yang ia pandu. Game tidak terbatas hanya satu saja, mereka akan selalu berkembang pesat.