Sudah tahukah kalian perbedaan game publisher dan game developer? Dalam industri gim, publisher dan developer memiliki hubungan erat namun memiliki peranan yang berbeda-beda.
Keduanya sering dikatakan sama karena sama-sama bisa merilis sebuah gim. Sebagai penggemar gim, tentunya hal ini perlu untuk diketahui dan dicermati agar bisa mengenali siapa yang berperan menjadi siapa dalam kesuksesan sebuah gim.
Banyak orang yang sering kesal dengan sebuah gim yang kualitasnya buruk. Mereka menganggap, gim tersebut belum layak untuk dirilis sampai akhirnya pihak developer menjadi pihak yang disalahkan tanpa mengetahui dilema-dilema yang dihadapi sang developer.
Menyalahkan developer ketika menemui kekurangan pada gim tidak bisa dibenarkan. Karena mungkin saja, pihak publisher yang memaksakan untuk merilis gim meskipun belum sepenuhnya selesai dikerjakan.
Lalu apa sebenarnya perbedaan antara publisher dan developer gim ?
Perbedaan Game Publisher dan Game Developer
Sebelum menyimpulkan perbedaan dari keduanya, akan lebih baik untuk memahami pengertian dari publisher dan developer gim terlebih dahulu.
Game Publisher
Dalam bahasa Indonesia, publisher diartikan sebagai penerbit. Jika dihubungkan dengan sebuah gim, maka publisher adalah pihak yang menerbitkan atau merilis sebuah gim.
Pada umumnya, publisher tidak melakukan pengembangan sebuah gim sendiri. Mereka akan melibatkan developer langsung yang sudah ahli baik perorangan maupun banyak orang.
Publisher juga tidak hanya merilis sebuah gim saja, namun juga memberikan dana kepada developer untuk pengembangan gim.
Meskipun tidak melakukan pengembangan sendiri, publisher juga punya tanggung jawab dalam proses pengembangan gim. Dalam menjalankan tugasnya, publisher lebih fokus ke promosi sebuah gim.
Mereka akan melakukan launching, kemudian mengadakan acara untuk menggaet peminat dan sebagainya. Peran pemasaran difokuskan kepada pihak publisher. Sehingga para publisher harus mengerti betul kebutuhan pasar agar produk gim yang dirilis sesuai dengan pasar.
Publisher yang kompeten mampu membuat sebuah gim laris dipasaran. Pada umumnya, developer juga bisa memakai jasa publisher agar gimnya lebih cepat dikenal. Publisher yang memiliki nama besar cenderung lebih banyak dipilih. Mereka pasti memiliki komunitas penggemar sendiri yang selalu menungu rilisnya gim-gim dari publisher tersebut.
Perbedaan Publisher Eksternal dan Internal
Publisher gim dibagi menjadi dua yakni internal dan eksternal. Publisher eksternal hanya memberikan dana kepada developer untuk biaya pengembangan gim. Bisa juga hanya sebatas publisher yang membantu developer untuk memasarkan produk gimnya.
Berbeda halnya dengan publisher internal, mereka juga menjadi bagian dari developer. Pada umumnya, publisher internal sudah berskala perusahaan besar. Sehingga memiliki tim sendiri yang bertugas mengembangkan sebuah gim. Hal ini membuat gim-gim yang dirilis dipastikan sudah layak untuk dimainkan. Mereka tidak memaksakan untuk merilis sebuah gim.
Peran publisher penting bagi developer yang masih berkala kecil. Karena mereka bisa menangani urusan promosi sebuah produk gim. Kehadiran publisher akan sangat membantu dalam proses pengenalan gim kepada pasar secara luas.
Game Developer
Developer gim merupakan pihak yang melakukan pengembangan produk video gim. Mereka bisa berasal dari perorangan, bisa disebut juga dengan indie atau solo developer.
Atau bisa juga berupa perusahaan besar. Developer memiliki tanggung jawab untuk merancang hingga mengembangkan sebuah gim sampai benar-benar berjalan dengan baik. Tak heran jika jumlah developer yang terlibat tidak hanya satu orang.
Semakin rumit dan mewah sebuah gim, jumlah developer-nya akan semakin banyak. Developer tidak hanya mengembangkan sebuah gim saja. Jika ada software yang diperlukan sebagai pendukung, developer menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk membuatnya.
Orang-orang yang terlibat dalam development, berasal dari berbagai latar belakang yang disesuaikan dengan tugasnya. Ada beberapa posisi penting yang perlu dimiliki pihak developer, mulai dari perancang alur gim, programmer, designer, tester dan yang lainnya.
Mereka akan saling berkolaborasi untuk mengembangkan sebuah gim yang sudah direncanakan. Kemampuan dari orang-orang ini akan berpengaruh ke hasil gim yang dikembangkan. Sebelum dirilis, tester memiliki tugas yang penting untuk memastikan gim berjalan dengan baik sesuai rencana.
Jenis-Jenis Developer
Terdapat dua jenis developer yang saat ini dikenal yakni internal dan indie. Developer internal memiliki hubungan atau menjadi bagian dari publisher. Pada umumnya berbentuk perusahaan yang memang mengurus untuk publishing dan development secara langsung.
Dengan begitu bisa dipastikan dana operasional yang membiayai pengembangan sebuah gim berasal dari perusahaan atau publisher langsung. Developer internal lebih cenderung menggarap gim-gim besar yang bisa dimainkan oleh banyak orang sekaligus.
Sementara developer indie ini melakukan pengembangan dan pembiayaan operasional sendiri. Developer indie memiliki orang yang terbatas, bahkan dalam pengembangannya bisa dilakukan oleh satu orang saja.
Setiap orang yang terlibat dalam developer indie ini memiliki skill yang bervariasi masing-masingnya. Karena bisa saja nantinya akan mengurus programming sekaligus desain sekaligus. Developer indie jauh lebih bebas dalam berkreasi saat mengembangkan gim.
Developer juga bisa dibedakan berdasarkan perangkat atau genre gim yang dipilih. Beberapa developer fokus menggarap gim-gim untuk perangkat mobile, console hingga desktop.
Namun tidak menutup kemungkinan memilih keduanya karena gim yang diproduksi dirancang untuk bisa dimainkan di beberapa perangkat. Developer juga memungkinkan untuk memiliki spesifikasi genre tersendiri. Ada developer yang fokus dengan gim bergenre FPS (first-person shooter) hingga gim gacha.
Apakah game developer bisa berjalan tanpa publisher?
Developer tidak selamanya menjadi bagian dari publisher. Jadi developer bisa melakukan pengembangan gim tanpa campur tangan publisher. Mereka juga nantinya bisa memasarkan produk gimnya sendiri.
Dengan begitu developer tidak perlu membayar untuk layanan pemasaran gim. Namun untuk memaksimalkan pemasaran, biasanya tetap akan memakai jasa publisher.
Contoh Game Publisher dan Game Developer
Sega
Sega merupakan publisher gim yang berasal dari Jepang. Mereka banyak mengeluarkan gim-gim mobile hingga console. Ada beberapa gim yang populer dari Sega, seperti Sonic the Hedgehog 3 hingga Gunstar Heroes.
Tencent Games
Nama Tencent Games sudah sangat populer di Indonesia dengan gim Arena of Valor dan juga PUBG Mobile. Perusahaan yang berasal dari China ini masih mendominasi pasar saat ini. Tencent Games menjadi salah satu publisher gim terbesar di dunia saat ini.
Own Games
Mungkin kalian pernah bermain atau mendengar gim berjudul Tahu Bulat. Gim tersebut sempat viral beberapa waktu lalu di Indonesianya. Own Games merupakan developer yang berada dibelakang keseruan permainan ini. Developer ini berasal dari Indonesia dan sudah beroperasi sejak tahun 2011.
Agate Studio
Developer gim ini bisa dibilang salah satu pelopor bangkitnya industri gim di Indonesia. Agate Studio berdiri sejak tahun 2009 dan telah menghasilkan berbagai gim seru di pasar. Gim-gim dari developer ini yang sempat populer, seperti Code Atma, Football Saga 2 dan juga Valthirian Arc.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan perbedaan publisher dan developer ada pada tugas-tugasnya. Jika publisher lebih fokus terhadap pemasaran dari produk gim. Sementara developer bertugas untuk mengembangkan sebuah gim.
Keduanya bisa saja bernaung dalam satu perusahaan, dan umumnya hal itu dilakukan untuk menggarap gim-gim besar dengan target pengguna dari seluruh dunia.