Populer Sampai Sekarang, Akankah Among Us Layak Masuk Esports?

2657
Among us esports

Among Us Esports – Dunia sempat dihebohkan dengan keberadaan permainan baru, yang membuat waktu mereka berharga selama pandemi. Game yang dimaksud adalah Among Us. Dikembangkan oleh InnerSloth, permainan ini mendadak populer di kalangan pemain, content creator, hingga selebriti.

Popularitas Among Us membuat beberapa organisasi esports menyelenggarakan turnamen dari game tersebut. Namun, apakah Among Us ke depannya berpotensi menjadi salah satu game esports? Sebelum itu, Esportnesia akan membahas lebih dalam mengenai permainan tersebut dan potensinya di esports di bawah ini.

Mengenal Among Us

Among Us menjadi game yang viral selama pandemi.
Among Us menjadi game yang viral selama pandemi.

Among Us sebenarnya bukanlah permainan yang baru rilis di tahun ini. Game ini dikembangkan dan diterbitkan oleh developer asal Amerika, yaitu InnerSloth pada 15 Juni 2018 untuk platform PC, Android, dan iOS. Bergenre online multiplayer social, Among Us dapat dimainkan sebanyak empat sampai sepuluh pemain.

Para pemain di sini berperan sebagai kru pesawat luar angkasa atau Crewmates, untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas. Namun, ada sekitar satu atau dua kru yang berperan sebagai Impostor. Sesuai dengan namanya, Impostor berpura-pura menjadi kru pesawat, yang bertujuan untuk membunuh seisi Crewmates.

Model permainan ini mengingatkan pada party games yang populer seperti Werewolf, Mafia, Town of Salem, dan lainnya. Para pemain akan saling berdiskusi, bahkan menyalahkan satu sama lain mengenai siapa pelakunya.

Baik Crewmates maupun Impostor memiliki tujuan dan cara bermain yang berbeda-beda. Crewmates berfokus pada penyelesaian tugas di pesawat. Mulai dari mencocokkan kabel, membuang sampah, mengisi bahan bakar, hingga mencari tahu siapa penyusup di dalam pesawat. Sedangkan Impostor berfokus pada sabotase pesawat, berpindah ke antar ventilasi, dan menyerang semua Crewmates. Seru, bukan?

Saat rilis pada 2018, Among Us belum mendapatkan banyak perhatian dari seluruh pemain di dunia. Sementara pada 2020, popularitas game indie ini meningkat pesat. Banyak streamer di Twitch dan YouTubers terkenal memainkannya.

Berdasarkan statistik SensorTower, Among Us telah diunduh sebanyak 41 juta kali di mobile selama Agustus sampai September. Bahkan di Steam, permainan ini juga dinobatkan sebagai Most Popular Game, karena diunduh oleh banyak pemain.

Dengan banyaknya jumlah pemain, InnerSloth terinspirasi untuk berencana meluncurkan sekuelnya yang berjudul Among Us 2. Akan tetapi, belum lama ini pihak developer menggagalkan rencana tersebut. Kemudian InnerSloth berfokus untuk memasukkan konten-konten yang telah direncanakannya ke dalam Among Us pertama.

Permainan Multiplayer yang Menyenangkan

Dikembangkan InnerSloth, Among Us berhasil menyuguhkan gameplay yang seru.
Dikembangkan InnerSloth, Among Us berhasil menyuguhkan gameplay yang seru.

Model permainannya yang seru dan menyenangkan untuk dimainkan bersama-sama, membuat popularitas Among Us meningkat. Meskipun dengan sistem multiplayer, game ini tidak membutuhkan jumlah pemain yang terlalu banyak.

Cukup empat sampai sepuluh pemain untuk bergabung di dalamnya. Setelah semuanya bergabung, sistem game ini akan mengacak peran setiap pemain. Sehingga pemain tidak dapat memilih peran sebagai Crewmates maupun Impostor.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, peran Crewmates dan Impostor berbeda. Crewmates akan diberikan sejumlah tugas yang ditandai di peta. Semua tugas berupa minigames menarik, yang mudah dilakukan seperti memasangkan warna kabel yang sesuai, membuang sampah, mengisi bahan bakar, scan kartu akses, dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, Crewmates perlu berhati-hati dan waspada terhadap pemain di sekitarnya.

Sementara Impostor tidak dapat melakukan aktivitas seperti yang dialami oleh Crewmates. Impostor bisa berpura-pura dengan berdiri di tempat para kru menyelesaikan tugas.

Meskipun tidak bisa melakukannya, Impostor dapat mencari-cari kesempatan untuk membunuh Crewmates, sabotase fasilitas-fasilitas di setiap ruangan yang ditandai di peta, hingga bersembunyi dan berpindah ke antar ventilasi.

Apabila ditemukan Crewmates yang sudah tewas, pemain akan mengadakan meeting untuk berdiskusi sekaligus berdebat. Lewat meeting, pemain dapat berdiskusi mengenai siapa Impostor, yang telah membunuh krunya.

Pilihan benar maupun salah dapat menentukan siapa pemenangnya. Jika Crewmates mengusir semua Impostor, maka Crewmates adalah pemenangnya.

Lain cerita jika Impostor menang. Ada beberapa cara agar Impostor menang. Pertama, Impostor dapat menyabotase fasilitas, sampai Crewmates tidak memiliki waktu untuk memperbaikinya atau mereka kehilangan oksigen.

Kedua, Impostor bisa menang jika berhasil membunuh semua atau banyak Crewmates. Selain itu, jika semua awak pesawat salah menuduh terus-menerus, Impostor masih bisa bertahan dan menang.

Sejauh ini, Among Us memiliki peta yang bervariasi dan dapat dipilih oleh pemain. Selain di dalam pesawat (The Skeld), ada juga di dalam gedung (Mira HQ) dan planet (Polus) yang membuat permainan ini tampak variatif dan tidak terlalu membosankan.

Populer di Kalangan Atlet Esports hingga Selebriti

Twitter Najwa Shihab ikut heboh setelah bertanya cara memainkan Among Us.
Twitter Najwa Shihab ikut heboh setelah bertanya cara memainkan Among Us.

Sejak pertama kali dirilis, Among Us belum terlalu populer di kalangan pemain. Akan tetapi, pada pertengahan 2020, permainan ini menarik perhatian sejumlah kreator konten daring dari Korea Selatan dan Brazil.

Co-founder InnerSloth sekaligus Game Designer, Marcus Bromander menyatakan bahwa popularitas Among Us cenderung meningkat di beberapa negara seperti Meksiko, Brazil, dan Korea Selatan dibandingkan Amerika Serikat.

Programmer Innersloth, Forest Willard juga mengatakan bahwa streamer Twitch bernama Sodapoppin yang mempopulerkan Among Us pada Juli 2020. Sodapoppin dikenal sebagai streamer terkenal sekaligus pemain World of Warcraft yang sukses.

Sejak saat itu, hampir semua pemain esports dan streamer kenamaan turut memainkan Among Us bersama pemain lainnya. Mulai dari Pokimane, Shroud, Ninja, dan content creator lainnya.

Sementara di Indonesia ada Jess No Limit, Sarah Viloid, Miawaug, Afif, Christopher Devin, RRQ Lemon, Hasta, dan lain-lainnya. Kepopuleran Among Us bukan hanya dari kalangan pemain.

Di Indonesia, banyak juga kreator konten dan selebriti yang ikut memainkan permainan ini, karena dirasa menyenangkan dan seru untuk mengisi waktu santainya. Mulai dari Jerome Polin, Baim Wong, Atta Halilintar, Najwa Shihab, hingga Raffi Ahmad.

Kehadiran Turnamen Among Us

Pengumuman turnamen Among Us yang digelar oleh FaZe Clan.
Pengumuman turnamen Among Us yang digelar oleh FaZe Clan.

Tidak sedikit pemain menganggap bahwa sebagian besar game multiplayer bisa dijadikan turnamen. Seperti halnya Among Us. Sebuah organisasi esports profesional yang berbasis di Los Angeles, FaZe Clan sempat menggelar turnamen dari game besutan InnerSloth tersebut.

FaZe Clan dikenal memiliki sejumlah pemain untuk berbagai permainan esports. Mulai dari PUBG, FIFA, Valorant, Fortnite, Rainbow Six Siege, CS: GO, hingga Call of Duty.

Berbicara mengenai Among Us, turnamen yang digelar oleh FaZe Clan di Twitch rupanya mengundang perhatian sejumlah streamer. Meskipun mengalami banyak kesalahan teknis dan glitch, pertandingan tetap berlangsung seru dan meriah. 

Aturan dan hadiah dalam turnamen Among Us, yang diadakan FaZe Clan.
Aturan dan hadiah dalam turnamen Among Us, yang diadakan FaZe Clan.

Sistem turnamen Among Us yang dirancang juga bersifat kompetitif. Pertarungan ini dilakukan antar individu, yang berperan menjadi Impostor maupun Crewmates. Kedua peran tersebut tentu akan memperoleh poin kemenangan.

Apabila Crewmates berhasil mengeluarkan Impostor dari pesawat, maka berhak mendapatkan sebanyak dua poin. Lain cerita jika salah memilih Impostor, maka kehilangan satu poin.

Bagaimana dengan Impostor? Apabila mereka berhasil memenangkan pertandingan, maka akan memperoleh lima poin ditambah satu poin jika berhasil membunuh Crewmates. Di dalam turnamen Among Us, poin inilah yang digunakan oleh FaZe Clan sebagai metagame. Alhasil pertandingan pun dimenangkan oleh streamer dengan IGN “Yetiapocalypse”.

Sementara bagaimana dengan Indonesia sendiri? Jika di luar negeri ada FaZe Clan dan UPL Esports, di Indonesia ada Royals Indo. Salah satu organisasi esports lokal ini juga ikut menggelar turnamen Among Us.

Berdasarkan informasi dari RevivalTV, hadiah yang ditawarkan oleh Royals Indo untuk pemenang turnamen Among Us adalah Rp. 1.250.000. Selain Royals Indo, organisasi esports kenamaan asal Indonesia, GGWP turut mengadakan pertandingan serupa. Hanya saja, hadiah untuk pemenang kompetisi Among Us berbeda, yaitu senilai Rp,120.000.

Apakah Among Us Berpotensi Masuk Esports?

Among Us memiliki strategi permainan yang unik, jika dijadikan esports.
Among Us memiliki strategi permainan yang unik, jika dijadikan esports.

Berdasarkan informasi di poin sebelumnya, justru turnamen Among Us digelar oleh beberapa organisasi esports ternama. Dari pihak InnerSloth sendiri belum pernah mengadakan kompetisi dari game besutannya yang mendadak viral.

Lalu, apakah Among Us memang layak disebut sebagai permainan esports seperti halnya Mobile Legends, CS:GO, Valorant, hingga Dota?

Among Us dapat disimpulkan memiliki mekanisme permainan multiplayer yang menyenangkan, serta sesuai dengan keinginan semua orang. Dengan memiliki konsep multiplayer yang seru membuat beberapa organisasi esports mencoba untuk mengadakan pertandingan Among Us, sesuai dengan metagame masing-masing penyelenggara.

Jika menilik mekanisme permainan Among Us lebih dalam, bisa dikatakan sangat berbeda jauh dengan kebanyakan permainan esports yang telah diakui. Sistem pemilihan peran Crewmates dan Impostor dilakukan secara acak.

Permainan ini memiliki strategi khusus, dan diperlukan kemampuan untuk bermain pintar di dalamnya. Apalagi ketika menjadi Impostor.

FaZe Clan sudah membuktikan bahwa Among Us bisa dijadikan turnamen.
FaZe Clan sudah membuktikan bahwa Among Us bisa dijadikan turnamen.

Dari segi kerja sama, game esports pada umumnya perlu memiliki kekompakan tim yang baik. Sementara dalam Among Us, bermain dan bekerja sama dengan pemain lainnya memang terlihat menyenangkan. Namun, salah satu pemain di dalam tim bisa berpotensi sebagai Impostor.

Gameplay dalam Among Us cenderung lebih cocok untuk solo esports dibandingkan dengan permainan tim seperti MOBA. Permainan ini membutuhkan banyak perencanaan, dan keseluruhan sistem bergantung pada peran yang dimiliki pemain.

Jika melihat dari metagame FaZe Clan di Twitch, Among Us dapat berpotensi menjadi salah satu game esports, karena strategi permainan yang dimilikinya.

Dilansir dari Sportskeeda, ada beberapa komunitas dan penggemar yang merasa khawatir, apabila Among Us memiliki turnamen. Hal ini akan membuat game tersebut menjadi lebih kompetitif. Mengingat Among Us merupakan permainan kasual, yang tidak membutuhkan banyak strategi seperti game esports lainnya.

Bagaimana menurut kalian? Apakah Among Us layak dijadikan sebagai permainan esports dan memiliki turnamen layaknya game MOBA atau esports lainnya?

(Sumber: RevivalTV, PCGamer, Sportskeeda)